Ketua DPR Minta Pemerintah Tambah Pasukan di Nduga

08-03-2019 / PIMPINAN
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo. Foto: Jaka/rni

 

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya tiga prajurit TNI dalam kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua, Kamis (07/3/2019). Melihat kekuatan KKB cukup besar, ia meminta pemerintah dan TNI mengeskalasi kekuatannya.

 

“Untuk menjaga moral seluruh prajurit yang bertugas di Nduga, kami mendorong pemerintah dan TNI mengeskalasi kekuatan atau penambahan pasukan,” ujar Bamsoet, sapaan akrab Ketua DPR RI, dalam keterangan tertulis  yang diterima Parlementaria, Jumat (08/3/2019).

 

Dengan kekuatan yang lebih memadai, Bamsoet juga mendorong dilakukannya eskalasi operasi. Menurutnya diperlukan respons yang lebih tegas dan terukur, setelah tewasnya sejumlah prajurit TNI dan warga sipil,  Karena itu, operasi yang lebih ofensif tampaknya diperlukan untuk menumpas gerakan KKB di Nduga dan sekitarnya.

 

“Apalagi, dari kronologi peristiwa kontak senjata Kamis kemarin, terkesan bahwa kekuatan KKB tidak bisa danggap remeh. KKB masih mampu memberi perlawanan dan mengganggu proses evakuasi ketika helikopter yang akan mengangkut prajurit TNI yang gugur masih ditembaki KKB,” jelas politisi Partai Golkar ini.

 

Bamsoet menilai, kemampuan KKB membawa lari jenazah rekan mereka yang tewas juga membuktikan kekuatan KKB. Mereka memiliki markas dan tempat-tempat persembunyian di Nduga. Operasi yang lebih ofensif diperlukan untuk menjangkau dan menemukan tempat-tempat persembuyian KKB.

 

“Selain memperkuat moral prajurit TNI, operasi yang lebih ofensif secara tidak langsung akan meningkatkan aspek pengamanan proses pembangunan infrastruktur di Nduga. Pembangunan di Papua hendaknya tidak boleh dihambat oleh gerakan KKB,” sambungnya.

 

Legislator dapil Jawa Tengah VII ini juga berharap keluarga dari tiga prajurit yang tewas di Nduga itu tabah menghadapi musibah ini. Selain penghormatan kepada ketiga prajurit yang tewas, negara melalui TNI hendaknya memberi penghargaan dan apresiasi kepada keluarga yang ditinggalkan.

 

Berdasarkan rilis resmi Kodam XVII/Cendrawasih, pasukan TNI Satgas Gakkum berkekuatan 25 orang secara tiba-tiba diserang puluhan anggota KKB saat melakukan pengamanan jalur pergeseran pasukan untuk pembangunan infrastruktur Trans Papua Wamena - Mumuga di Nduga.

 

Diketahui, mereka baru saja tiba di Distrik Mugi untuk melakukan pengamanan. Kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 08.00 WIT. Pasukan berusaha melakukan perlawanan sehingga berhasil memukul mundur KKB hingga menghilang ke dalam hutan belantara. Namun,  serangan tersebut mengakibatkan  tiga prajurit TNI gugur dan kurang lebih 7 anggota KKB tewas. (ann/sf)

BERITA TERKAIT
Tangki Kilang Cilacap Terbakar, Puan Maharani: Segera Audit Sistem Pengamanan Kilang Pertamina
15-11-2021 / PIMPINAN
Prihatin dengan insiden terbakarnya tangka kilang di Cilacap pada Minggu (14/11/2021) lalu, Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani meminta...
Tutup Piala KBPP Polri, Puan Harap Lahir Bibit Atlet Pesepak Bola
14-11-2021 / PIMPINAN
Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani menutup turnamen sepakbola Piala Keluarga Besar Putra Putri (KBPP) Polri usia dini yang...
Rachmat Gobel: Pemda Harus Cari Solusi Atasi Banjir Gorontalo
13-11-2021 / PIMPINAN
Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel meminta Pemerintah Daerah Gorontalo harus cepat turun tangan menyelesaikan masalah banjir yang terjadi di...
Panen Padi di Banyuwangi, Puan Dorong Pertanian Dijadikan Agrowisata
12-11-2021 / PIMPINAN
Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani melanjutkan rangkaian kunjungan kerja ke Banyuwangi, Jawa Timur dengan turut serta memanen padi...